Objek wisata alam, wisata budaya, wisata bahari dan wisata sejarah yang di miliki oleh Sulawesi Selatan
Senin, 10 Juni 2013
Air Terjun Kembar Batubarae
Air Terjun Kembar Batubarae, dengan ciri khas yang unik yaitu terdapat dua air terjun berdamping yang mengalir sepanjang tahun dengan ketinggian sekitar 50 meter berada diatas 800 meter dari permukaan laut dan dikelilingi bukit yang sangat menarik dan sejuk. Disebut Air Terjun Kembar dikarenakan terdapatnya dua air terjun yang berdampingan dengan jarak keduanya hanya sekitar 60 meter, dengan ketinggian masing-masing air terjun sekitar 40 dan 45 meter. Kedua air terjun ini memiliki kemiringan sekitar 85 derajat.
Jalanan yang dilalui tidak semua beraspal mulus. Beberapa di antaranya rusak parah. Sekira lima kilometer sebelum sampai di lokasi tujuan, jalanan sudah beraspal. Sebagian sudah dibuat jalan beton.
Kendati demikian, objek wisata ini menawarkan pesona alami yang menakjubkan. Karakteristik khasnya memberi suguhan panorama alam nan sejuk. Deretan pepohonan rindang menambah keindahannya. Barisan anak tangga yang dibentuk khusus mirip rangka manusia berada di sisi tengah kedua air terjun dan menjadi daya tarik tersendiri. Disebut mirip rangka manusia lantaran terbagi tiga bagian yakni punggung, badan, dan diakhiri dua rangkaian akhir menyerupai kaki manusia.
Cerita rakyat setempat, kesejukan alami air terjun kembar berasal dari tetesan mata air gunung Batubarae yang bentuknya seperti perempuan cantik nan memesona. Pengunjung dapat melihat keunikan gunung dengan jelas saat berdiri di puncak tangga.
Bila memandang lebih seksama, bentuk gunung mirip perempuan yang sedang duduk menggunakan sanggul atau dalam bahasa daerah disebut "konde". Aliran air yang membentuk air terjun ini dikaitkan keindahan kedua mata perempuan tersebut. Obyek wisata ini ramai dikunjungi pada akhir pekan. Medan yang agak terjal dengan anak tangga yang juga terjal tak menyurutkan keinginan pengunjung untuk menikmati dan mengagumi keindahannya. Setidaknya 607 anak tangga harus dilalui.
Rasa lelah pengunjung terbayar saat tiba di lokasi air terjun. Berendam dengan air yang sangat alami dan sejuk dibelai tiupan angin dari pepohonan rindang membuat pengunjung terbuai. Dua atau tiga jam menikmati pesona alam Air Terjun Kembar Batubarae terasa sangat singkat. Itu sebabnya sebagian pengunjung yang berasal dari luar Sinjai kadang-kadang memilih bermalam di tempat ini. Perhatian pemerintah pada obyek wisata ini sudah terlihat meski perlu pembenahan agar lebih menciptakan daya tarik. Beberapa buah gazebo tempat bercengkerama bersama teman atau keluarga sudah tersedia.
Dua gazebo berada di sisi kanan berhadapan air terjun dan dua gazebo lain berada di sisi kiri. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sinjai membendung pertemuan aliran air dari dua air terjun untuk membentuk kolam.
Taman Nasional Taka Bonerate
Taman Nasional Taka Bonerate
meliputi 15 buah pulau ,di Taman Nasional Taka Bonerate dapat
dilakukan kegiatan menyelam, snorkeling, dan wisata alam / bahari
lainnya. Lokasi Taman Nasional Taka Bonerate diKabupaten Selayar,
Sulawesi Selatan.
Taman Nasional Taka Bonerate memiliki
karang atol terbesar ketiga di dunia yaitu setelah Kwajifein di
Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Moldiva.
Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km².
Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km².
Topografi kawasan sangat unik dan
menarik, dimana atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang
dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk pulau-pulau
dengan jumlah yang cukup banyak. Diantara pulau-pulau gosong karang,
terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian
permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam-kolam kecil yang dalam
dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat air surut terendah,
terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi genangan air yang
membentuk kolam-kolam kecil.
Kunjungan terbaik pada bulan April s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Menggunakan Angkutan Umum dari Makassar ke Bulukumba (153 km) kemudian ke pelabuhan Pamatata (kurang lebih 4 jam). Dari Pamatta dengan ferry sekitar dua jam, yang dilanjutkan ke Benteng sekitar 1,5 jam. Dari Benteng ke pulau terdekat yaitu Rajuni Kecil menggunakan kapal kayu sekitar lima jam.
Cara pencapaian lokasi: Menggunakan Angkutan Umum dari Makassar ke Bulukumba (153 km) kemudian ke pelabuhan Pamatata (kurang lebih 4 jam). Dari Pamatta dengan ferry sekitar dua jam, yang dilanjutkan ke Benteng sekitar 1,5 jam. Dari Benteng ke pulau terdekat yaitu Rajuni Kecil menggunakan kapal kayu sekitar lima jam.
Flora Dan Fauna
Tumbuhan yang terdapat di daerah pantai adalah kelapa , pandan laut , cemara laut , dan ketapang.
Terumbu karang yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili diantaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna, dan lain-lain. Sebagian besar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya merupakan terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh.
Terumbu karang yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili diantaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna, dan lain-lain. Sebagian besar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya merupakan terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh.
Terdapat sekitar 295 jenis ikan karang
dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi seperti
kerapu (Epinephelus spp.), cakalang (Katsuwonus spp.), napoleon wrasse
(Cheilinus undulatus), dan baronang (Siganus sp.).
Sebanyak 244 jenis moluska diantaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing (Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik (Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius).
Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang (Dermochelys coriacea).
Berdasarkan cerita , bahwa penduduk yang
bermukim di dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate (Suku Bajoe dan
Suku Bugis) berasal dari para awak kapal layar dan nelayan yang
menyelamatkan diri dari gangguan para bajak laut maupun dari ganasnya
gelombang laut Banda (di musim barat). Kepulauan Taka Bonerate yang
terdiri dari 21 buah pulau termasuk gosong dan rengat sangat ideal untuk
tempat berlindung.
Dewasa ini kepulauan tersebut telah berubah menjadi tempat tinggal/pemukiman. Hal ini disebabkan karena daerah ini kaya akan sumber daya alam laut. Penduduk yang menetap di kawasan ini terutama di Pulau Rajuni ,Pulau Tarupa ,Pulau Latondu ,Pulau Jinato, Pulau Passitalu Tengah , Pulau Passitalu Timur
Dewasa ini kepulauan tersebut telah berubah menjadi tempat tinggal/pemukiman. Hal ini disebabkan karena daerah ini kaya akan sumber daya alam laut. Penduduk yang menetap di kawasan ini terutama di Pulau Rajuni ,Pulau Tarupa ,Pulau Latondu ,Pulau Jinato, Pulau Passitalu Tengah , Pulau Passitalu Timur
Pulau Hutan Mangrove
Tanah Keke merupakan Pulau yang sangat besar, Pulau ini merupakan pulau
yang terdiri dari daratan dan rawa-rawa, pulau ini masih memiliki banyak
hutan mangrove yang luas dan padat. Penduduk di pulau ini memanfaatkan
mangrove sebagai kayu bakar n kulit batang mangrove di jadikan timbunan.
Pulau ini bisa dikatakan kekayaan alamnya masih terjaga, terumbu karang dan mangrovenya. di pulau ini ,jg bisa ditemukan penyu sisik, Dugong dan kuda laut (Seahorse).
Di Pulau ini memiliki beberapa jenis mangrove, seperti Rhizophora, Soneratia, Ceriops dan Mangrove Jenis Lainnya. Di Pulau ini yang paling mendominasi adalah Jenis Mangrove Rhizophora dari Spesies Rhizophora stylosa, hampir 70% mangrove jenis ini yang mendominasi dari keseluruhan mangrove yang ada di Pulau ini.
Pulau ini bisa dikatakan kekayaan alamnya masih terjaga, terumbu karang dan mangrovenya. di pulau ini ,jg bisa ditemukan penyu sisik, Dugong dan kuda laut (Seahorse).
Di Pulau ini memiliki beberapa jenis mangrove, seperti Rhizophora, Soneratia, Ceriops dan Mangrove Jenis Lainnya. Di Pulau ini yang paling mendominasi adalah Jenis Mangrove Rhizophora dari Spesies Rhizophora stylosa, hampir 70% mangrove jenis ini yang mendominasi dari keseluruhan mangrove yang ada di Pulau ini.
Label:
Hutan Mangrove,
Takalar
Lokasi:
Takalar, Indonesia
Goa Uhallie
Goa Uhallie - Sebuah gua prasejarah ditemukan
masyarakat di wilayah Dusun Kalukue, Desa Langi, Kecamatan Bontocani
Bone. Gua bernama Uhallie tersebut banyak menyimpan bukti kehidupan
manusia prasejarah.
Temuan arkeologis itu berupa lukisan
telapak tangan serta beberapa lukisan yang menyerupai hewan, seperti
babi rusa dan anoa, serta lukisan menyerupai mata panah. Bahkan hasil
analisa arkeolog Unhas, jumlah lukisan tangan di Uhallie tersebut
melampaui Gua Leang-leang di Kabupatan Maros. Bahkan terbanyak di
Sulawesi.
Di Gua Uhallie terdapat sejumlah
lukisan. Lukisan itu sendiri, merupakan peninggalan zaman prasejarah,
tepatnya zaman mesolitik. Manusia saat itu sudah mengenal hidup menetap
pada gua-gua.
Diharapkan adanya penetapan Gua atau Liang Uhallie sebagai situs cagar budaya yang ada di Kabupaten Bone.
Label:
Bone,
Goa Uhallie
Lokasi:
Bone 92964, Indonesia
Goa Mampu
Goa Mampu adalah gua terluas yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan, legenda Goa Mampu ini jauhnya kira-kira 140 km dari kota Makassar dalam penambahan untuk stalagmites dan stalagtites terdapat susunan batu yang mirip dengan wujud manusia dan binatang, semuanya memiliki legenda yang nyata.
Goa yang terletak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ini, tidak hanya sekedar Goa. Terlebih bagi masyarakat yang berdiam di sekitar Goa Mampu, demikian nama gua ini. Goa Mampu, sarat dengan cerita legenda yang begitu diyakini dan dipercaya Nyata Adanya. Goa Mampu yang luasnya sekitar 2000 meter persegi, terletak di Desa Cabbeng, Kecamatan Dua Boccoe, yang berjarak 34 kilometer dari Watampone, ibukota Kabupaten Bone.
Legenda Alleborenge Ri Mampu, yang berkembang seputar gua, diyakini secara turun-temurun, sebagai suatu kebenaran. Konon, di Gua Mampu ini pernah berdiri Kerajaan Mampu. Namun karena kutukan dewa, penghuni kerajaan ini, termasuk binatang dan benda-benda lainnya berubah menjadi batu.
Legenda yang berkembang tentang Gua Mampu ini, juga ditemui dalam lontar Bugis kuno, yang berkisah tentang perkampungan yang terkena kutukan sang dewata. Di dalam Gua Mampu, juga ditemui stalagtit dan stalagmit,yang menambah keindahan interiornya.
Gua yang terbentuk dari proses alam, selama ratusan tahun ini, belum seluruhnya berhasil ditelusuri. Bahkan belum separuhnya. Baru 700 dari 2000-an meter persegi yang berhasil dilihat.
Namun demikian, cerita legenda yang berkembang pada masyarakat tentang Gua Mampu, telah membuat gua ini dikunjungi banyak orang. Motivasinya macam-macam.ada yang sekedar melihat-lihat, ada pula yang mencari berkah,yang rela bermalam di dalam gua.
Lokasi:
Bone 92964, Indonesia
Eksotisme Gugusan Karst
Maros menyimpan potensi wisata alam menakjubkan.Tak hanya air terjun
Bantimurung dan habitat kupu-kupu langka yang telah terkenal hingga
mancanegara,juga gugusan gunung karst yang diklaim terluas kedua di
dunia setelah Guilin, China. Gugusan pegunungan karst tersebut berada di Desa Rammang-rammang.
Luasnya mencapai 43,750 hektare. Pemkab Maros berencana menyulap kawasan
pegunungan karst yang mengitari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
ini menjadi objek wisata andalan. Sebab, selain landscape yang indah,
dengan The Spectacular Tower nya, pegunungan karst itu memiliki ornament
goa sangat indah. Tercatat sekitar 400 goa berada di
kawasan karst tersebut. Sebanyak, 89 di antaranya, merupakan goa
prasejarah yang merupakan bekas tempat tinggal manusia purba ribuan
tahun lalu.
Selain air terjun Bantimurung dan gunung
karst, Maros juga menyimpan pesona lain, yakni,habitat kupu-kupu
spesies langka. Terdapat 133 spesies kupu-kupu. Wajar jika Bantimurung
mendapat julukan Kingdom of Butterflies.
Label:
Eksotisme Gugusan Karst,
Maros
Lokasi:
Maros, Indonesia
Senin, 03 Juni 2013
Permandian Air Terjun Karawa
Permandian Air Terjun Karawa - Di kecamatan Lembang terdapat beberapa tempat wisata, salah satunya
adalah Air Terjun arah Utara Kota Pinrang, dalam menempuh perjalanan
sampai ke tempat ini memerlukan waktu ± 1.7 Jam, jalan menuju ke tempat
ini sebagian beraspal dan sebagian pula jalanan pengerasan. Air Terjun
Karawa, salah satu obyek wisata alam yang banyak di kunjungi masyarakat,
terutama pada hari raya atau hari libur, sebab Permandian Air Terjun
ini mempunyai Pesona alam. Kawasan air terjun dengan ketinggian 60
meter ini di bawahnya terdapat kolam-kolam alami dan bebatuan untuk
beristirahat Dari kolam alami ini, air mengalir melalui batu-batu
gunung dan menciptakan air terjun kecil sehingga seolah bersusun-susun.
Rumah Terapung
Rumah Terapung Pinrang adalah rumah warung–warung yang berada di tengah danau yang dikelilingi oleh gunung, pepohonan hijau dan banyak jenis burung yang beterbangan di sekitar rumah terapung. Tentu akan menyenangkan sekali, menyaksikan pemandangan danau yang berpadu dengan pegunungan. Untuk menuju ke tempat ini hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi sebab di sana belum disediakan angkutan umum dan jalannya juga agak sempit.
Tempat ini cocok untuk wisata keluarga dimana di dalamnya disediakan tempat bermain untuk anak–anak, karaoke dengan tarif Rp2.500 perlagu dan Rp.3.000 di hari libur. Di tempat ini juga disediakan berbagai macam masakan ikan seperti ikan kakap, bandeng, dan lain–lain. Untuk Anda yang hobi memancing dapat menikmati sensasi memancing di danau.
Bila Anda membawa anak–anak, harap menjaga dengan ekstra mengingat danau tempat rumah terapung ini cukup dalam dan berbahaya bila seseorang terjatuh ke dalam danau.
Label:
Pinrang,
Rumah Terapung
Lokasi:
Pinrang, Indonesia
Permandian Air Panas Lemo Susu
Permandian Air Panas Lemo Susu
adalah salah satu obyek wisata yang terletak di kecamatan Lembang ± 45
Km arah utara kota Pinrang. Berada di atas lahan seluas 20 hektar
dengan fasilitas yang tersedia antara lain kolam renang,
bangunan-bangunan peristirahatan, pondok karaoke dan lain-lain
Permandian air panas ini beradadi kawasan menuju arah PLTU Bakaru,
sekitar 12 km dari Pinrang. Permandian Air Panas Lemosusu ini memiliki
panorama alam yang ini meski fasilitasnya masih sederhana untuk mandi
maupun berendam.
Udara di sini cukup sejuk sehingga cocok bagi wisatawan yang mendambakan udara pedesaan yang segar dengan suasana yang tenang jauh dari polusi dan kebisingan kota besar. Permandian alam lemo susu adalah permandian air panas yang di kelilingi oleh suasana pepohonan yang rindan dan alami, kondisi air kolam yang agak panas dan bauh belerang masih tercium. Fasilitas di tempat ini tidak cukup memadai dimana tempat ruang ganti dan WC yang tidak terurusih serta penginapan yang hanya sedikit serta tempat makam yang juga tidak memadai.
Udara di sini cukup sejuk sehingga cocok bagi wisatawan yang mendambakan udara pedesaan yang segar dengan suasana yang tenang jauh dari polusi dan kebisingan kota besar. Permandian alam lemo susu adalah permandian air panas yang di kelilingi oleh suasana pepohonan yang rindan dan alami, kondisi air kolam yang agak panas dan bauh belerang masih tercium. Fasilitas di tempat ini tidak cukup memadai dimana tempat ruang ganti dan WC yang tidak terurusih serta penginapan yang hanya sedikit serta tempat makam yang juga tidak memadai.
Air Terjun Kali Jodoh
Air Terjun Kali Jodoh merupakan
sebuah tempat Taman Wisata Alam yang sangat Unik Bin Ajaib yang banyak
dikunjungi oleh masyarakat setempat, rata-rata pengunjungnya adalah dari
kalangan Anak Mudah seperti saya, tapi anehnya mereka bukan pergi untuk
berekreasi, tapi mereka bertujuan untuk meminta semoga mereka berdua
tetap bisa bersama untuk selamanya, seperti Air Terjun Kali Jodoh
tersebut yang sulit dipisahkan, dengan cara mandi bersama dengan
pasangan dibawah air terjun tersebut. Konon kata warga setempat, Kali
Jodoh tersebut berasal dari Dua Sungai yang mengalir dan bertemu di satu
titi kemudian menjadi Air Terjun Kali Jodoh yang sangat menarik
perhatian untuk setiap para penunjung ingin menikmatinya. Tinggi Air
Terjun Kali Jodoh tersebut Kurang Lebih 100 Meter, diatas permukaan
tanah.
Percaya tidak percaya, konon katanya sudah banyakl buktinya, setiap
pasangan yang pergi mandi di Air terjun tersebut, setelah pulang mereka
langsung menikah, itu dikarenakanmereka mandi diair Terjun tersebut,
salah satu buktinya adalah pasangan dari warga setempat yang bernama
Ismail dan Hafsah. Selai itu Air Terjun Kali Jodoh tersebut sangat
jernih dingin serta jauh dari pencemaran Air.
Sabtu, 18 Mei 2013
Agrobisnis Industri Garam
Agrobisnis Industri Garam - Kualitas garam yang dikelola secara
tradisional dapat di temukan di Jeneponto. Pengolahan yang tradisional
menjadikan garam dari sini cukup diperhitungkan oleh pelaku bisnis dari
luar Sulsel. Pada umumnya Garam di sini diolah kembali untuk dijadikan
garam konsumsi maupun untuk garam industri, namun bahan penggunaannya
tidak mengandung unsur kimia yang merusak. Lahan pembuatan garam di sini
dibuat berpetak-petak secara bertingkat, sehingga bagi anda yang ingin
mengetahui lebih dalam lagi cara menghasilkan dan membuat garam, Anda
tinggal mengunjungi kawasan Nassara di Jeneponto. Tak lengkap rasanya jika mengunjungi
Jeneponto, tanpa mencicipi coto kudanya. Aneka rasa yang disajikan akan
mengundang selera dan rasa penasaran tak kala menikmati satu mangkuk
panas hidangan coto kuda. Harganya pun terbilang murah, hanya Rp. 9000
Anda sudah dapat menikmatinya.
Pulau Dutungan
Pulau
Dutungan adalah pulau kecil dengan pasir putih yang Indah, terletak
di hampir di Kabupaten Barru (hampir memasuki wilayah perbatasan
Barru-Parepare). memiliki penginapan yang cukup sederhana dan cafe di
dalamnya. Jika ingin jalan-jalan mengelilingi pulau, mungkin sekitar 1
km perjalanan. Pulau ini, lumayan kaya akan floranya seperti jati,
bakau, dan berbagai macam bunga yang dipelihara oleh pihak manajemen
pulau. Inti dari kunjungan ke pulau ini adalah "mencari ketenangan yang
sesungguhnya".
Letak
Pulau ini terletak tepatnya di Palanro, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan
Label:
Barru,
Pulau Dutungan
Lokasi:
Barru, Indonesia
Permandian Latuppa'
Latuppa' - Merupakan sebuah objek permandian dan
lokasi pariwisata terkenal yang terletak di Palopo. Sebuah daerah yang
berwilayah di ujung utara Sulawesi Selatan. Terletak berada sekitar 360
km dari kota Makassar, Memiliki letak geografis yang terdiri dari
daratan rendah, pantai dan pegunungan. Latuppa yang berada sekitar 5 km
dari pusat kota Palopo merupakan salah satu tujuan wisata dari warga
baik itu dari kota Palopo sendiri maupun dari daerah sekitarnya.
Latuppa merupakan sebuah salah satu sungai yang membelah kota Palopo
selain sungai boting. Selain dijadikan sebagai objek pariwisata, sungai
Latuppa merupakan sungai yang juga memiliki peranan penting dalam
menyediakan kebutuhan akan air bersih bagi warga kota Palopo. Sungai
tersebut memasok seluruh kebutuhan air bersih untuk kota Palopo.
Lokasi:
Kota Palopo, Indonesia
Tongkonan Beratap Batu
Tongkonan Beratap Batu - Memasuki rumah adat ini mempunyai cara tertentu yaitu pintu masuk
harus diketuk dengan membenturkan kepala perlahan lahan. Tongkonan (
rumah adat khas tana toraja ) beratap batu di tana toraja yang berusia
700 tahun yang atapnya menggunakan batu. terdapat di desa banga’
kecamatan rembon kabupaten tana toraja (tator). dari kota makale bisa
ditempuh dengan kendaraan motor sekitar 20 menit kearah barat. Ukuran rumah sekitar 1.5 X 2 meter. sekilas tongkonan itu biasa saja,
namun jika diamati, banguna tua itu ternyata penuh nilai-nilai sejarah.
selain diyakini sebagai produk budaya berumur 700 tahun,juga beratapkan
batu. batu sebagai atap tonbgkonan dipahat membentuk segi empat yang
tebalnya sekiktar 5 centimeter dan lebar tiga jengkal orang dewasa. pada
ujung batu itu terdapt dua lubang kecil pada sisi kiri dan kanan.
lubang itu sebagai tempat untuk mengikatkan tali rotan yang akan
dilengketkan ke balok kerangka atap. pada bagian atas pertemuan atap
antara sisi kiri dan kanan, ditutup menggunakan pecahan bambu agar air
hujan tidak merembes kedalam tongkonan. batu untuk atap tongkonan
tersebut diambil dari sungai yang tidak jauh dari desa tersebut. Keunikan lain dari tongkongna tersebut adalah bahwa tongkongan itu tidak menggunakan paku dalam pembangunan konstruksinya.
Upacara Adat Rambu Solo
Upacara Adat Rambu Solo sering juga
disebut upacara penyempurnaan kematian, karena orang yang meninggal baru
dianggap benar-benar meninggal setelah seluruh prosesi upacara ini
lengkapi. Jika belum, maka orang yang meninggal tersebut hanya dianggap
sebagai orang “sakit” atau “lemah”, sehingga ia tetap diperlakukan
seperti halnya orang hidup, yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi
hidangan makanan dan minuman, bahkan selalu diajak berbicara.
Oleh karena itu, masyarakat setempat menganggap Upacara Adat Rambu Solo ini sangat penting, karena kesempurnaan upacara ini akan menentukan posisi arwah orang yang meninggal tersebut, apakah sebagai arwah gentayangan (bombo), arwah yang mencapai tingkat dewa (to-membali puang), atau menjadi dewa pelindung (deata). Upacara Rambu Solo menjadi sebuah “kewajiban”, sehingga dengan cara apapun masyarakat Tana Toraja akan mengadakannnya sebagai bentuk pengabdian kepada orang tua mereka yang meninggal dunia.
Kemeriahan upacara Rambu Solo ditentukan oleh status sosial keluarga yang meninggal, diukur dari jumlah hewan yang dikorbankan. Semakin banyak kerbau disembelih, semakin tinggi status sosialnya. Biasanya, untuk keluarga bangsawan, jumlah kerbau yang disembelih berkisar antara 24-100 ekor, sedangkan warga golongan menengah berkisar 8 ekor kerbau ditambah 50 ekor babi. Dulu, upacara ini hanya mampu dilaksanakan oleh keluarga bangsawan. Namun seiring dengan perkembangan ekonomi, strata sosial tidak lagi berdasarkan pada keturunan atau kedudukan, melainkan berdasarkan tingkat pendidikan dan kemampanan ekonomi.
Oleh karena itu, masyarakat setempat menganggap Upacara Adat Rambu Solo ini sangat penting, karena kesempurnaan upacara ini akan menentukan posisi arwah orang yang meninggal tersebut, apakah sebagai arwah gentayangan (bombo), arwah yang mencapai tingkat dewa (to-membali puang), atau menjadi dewa pelindung (deata). Upacara Rambu Solo menjadi sebuah “kewajiban”, sehingga dengan cara apapun masyarakat Tana Toraja akan mengadakannnya sebagai bentuk pengabdian kepada orang tua mereka yang meninggal dunia.
Kemeriahan upacara Rambu Solo ditentukan oleh status sosial keluarga yang meninggal, diukur dari jumlah hewan yang dikorbankan. Semakin banyak kerbau disembelih, semakin tinggi status sosialnya. Biasanya, untuk keluarga bangsawan, jumlah kerbau yang disembelih berkisar antara 24-100 ekor, sedangkan warga golongan menengah berkisar 8 ekor kerbau ditambah 50 ekor babi. Dulu, upacara ini hanya mampu dilaksanakan oleh keluarga bangsawan. Namun seiring dengan perkembangan ekonomi, strata sosial tidak lagi berdasarkan pada keturunan atau kedudukan, melainkan berdasarkan tingkat pendidikan dan kemampanan ekonomi.
Kete' Kesu
Kete' Kesu Tana Toraja,
sebuah desa tradisional kecil di Kabupaten Tana Toraja (Tator), Kawasan
yang terdiri dari delapan tongkonan induk, lengkap dengan lumbung beras
di depan setiap tongkonan, memang menjadi salah satu tujuan wisata
budaya di Tator.
Lokasinya sekitar tiga kilometer dari jalan raya, atau setengah jam perjalanan dari Kecamatan Rantepao. dapat menggunakan jasa mobil angkutan umum dari Rantepao atau menggunakan ojek.
Mendekati lokasi, terhampar pemandangan tongkonan yang berjejer, di sela rimbunnya pepopohonan dengan latar depan hamparan sawah menghijau. Tampak warga bersantai di rumah-rumah mereka yang letaknya di belakang barisan tongkonan. Sementara di belakang dan samping tongkonan, tampak kios kerajinan dengan perajin menyelesaikan lukisan ukir di dalam kios masing-masing.
Di Kete Kesu, dapat merasakan aroma kehidupan tradisional masyarakat Toraja. dan deretan tongkonan, yang salah satunya konon sudah berusia sekitar 150 tahun. Salah satu penandanya, atap yang terbuat dari susunan bambu, sudah ditumbuhi tumbuhan liar. Suasana pengap , cahaya matahari samar-samar masuk dari jendela kecil dari bilik di seberang sebelah depan, yang berseberangan dengan bilik untuk meletakkan jenazah. Pada deretan tongkonan yang berjajar di Kete Kesu, tampak puluhan tanduk kerbau disusun bergantung di depan setiap tongkonan. pada di dinding samping sebelah luar, tampak pula tulang rahang yang tersisa dari kepala kerbau. sebagai penanda berapa banyak kerbau yang telah dikorbankan saat upacara kematian dilangsungkan. Kerbau menjadi hewan korban saat kematian, di samping babi. Menurut kepercayaan setempat, arwah kerbau menjadi sarana transportasi bagi arwah orang yang meninggal saat menuju puya (surga) yang letaknya di sebelah selatan.
Lokasinya sekitar tiga kilometer dari jalan raya, atau setengah jam perjalanan dari Kecamatan Rantepao. dapat menggunakan jasa mobil angkutan umum dari Rantepao atau menggunakan ojek.
Mendekati lokasi, terhampar pemandangan tongkonan yang berjejer, di sela rimbunnya pepopohonan dengan latar depan hamparan sawah menghijau. Tampak warga bersantai di rumah-rumah mereka yang letaknya di belakang barisan tongkonan. Sementara di belakang dan samping tongkonan, tampak kios kerajinan dengan perajin menyelesaikan lukisan ukir di dalam kios masing-masing.
Di Kete Kesu, dapat merasakan aroma kehidupan tradisional masyarakat Toraja. dan deretan tongkonan, yang salah satunya konon sudah berusia sekitar 150 tahun. Salah satu penandanya, atap yang terbuat dari susunan bambu, sudah ditumbuhi tumbuhan liar. Suasana pengap , cahaya matahari samar-samar masuk dari jendela kecil dari bilik di seberang sebelah depan, yang berseberangan dengan bilik untuk meletakkan jenazah. Pada deretan tongkonan yang berjajar di Kete Kesu, tampak puluhan tanduk kerbau disusun bergantung di depan setiap tongkonan. pada di dinding samping sebelah luar, tampak pula tulang rahang yang tersisa dari kepala kerbau. sebagai penanda berapa banyak kerbau yang telah dikorbankan saat upacara kematian dilangsungkan. Kerbau menjadi hewan korban saat kematian, di samping babi. Menurut kepercayaan setempat, arwah kerbau menjadi sarana transportasi bagi arwah orang yang meninggal saat menuju puya (surga) yang letaknya di sebelah selatan.
Label:
Kete Kesu,
Tana Toraja
Lokasi:
Tana Toraja, Indonesia
Kerajinan Sutra
Kerajinan Sutra Wajo, Agro
wisata sutra menjadi salah satu andalan di kabupaten Wajo. Tahap
penanaman murbei hingga proses pembuatan kain sutera sudah lama menjadi
daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Wajo.
Label:
Kerajinan Sutra,
Wajo
Lokasi:
Wajo, Indonesia
Danau Tempe
Danau Tempe yang cukup luas (13.000 hektare)
,dangkal menjadi habitat satwa burung dan ikan air tawar. Pemukiman
Masyarakat di tengah danau tempe dengan rumah terapungnya serta
masyarakat Bugis sepanjang pinggiran danau yang merupakan kawasan tanah
lumpur .
Danau Tempe tampak bagaikan sebuah wadah raksasa yang diapit oleh tiga kabupaten yaitu Wajo, Soppeng, dan Sidrap.
Menyaksikan terbitnya matahari di ufuk timur pada pagi hari dan terbenam di ufuk barat pada sore hari dan ditemani beragam satwa burung seperti Belibis yang menyambar ikan-ikan yang muncul di atas permukaan air.
Danau Tempe tampak bagaikan sebuah wadah raksasa yang diapit oleh tiga kabupaten yaitu Wajo, Soppeng, dan Sidrap.
Menyaksikan terbitnya matahari di ufuk timur pada pagi hari dan terbenam di ufuk barat pada sore hari dan ditemani beragam satwa burung seperti Belibis yang menyambar ikan-ikan yang muncul di atas permukaan air.
Label:
Danau Tempe,
Wajo
Lokasi:
Wajo, Indonesia
Gua Leang Leang
Gua Leang Leang , Wisata situs purbakala gua bersejarah di Leang Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.Gua leang leang menggambarkan kehidupan manusia masa lampau, deretan
gua-gua yang ada di hamparan pegunungan batu itu sangat menarik
perhatian terutama para ilmuwan. Lokasi Goa leang leang dapat ditempuh dari Bandara Sultan Hasanuddin
dengan menggunakan angkutan umum. Dari poros jalanan utama menuju
tempat itu tidak terlalu bagus, tapi pemandangan di sekitarnya sangat
indah.
Label:
Gua Leang Leang,
Maros
Lokasi:
Maros, Indonesia
Gunung Buttu Kabobong
Gunung Buttu Kabobong ,disebut
Juga Gunung Nona, dari kejauhan sangat mirip milik sang Nona, terletak
di Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan , dan terlihat dari
poros jalan Makassar – Tana Toraja.
Sepanjang lereng gunung Buttu Kabobong terhampar Desa- desa yang sangat indah.
Gunung Buttu Kabobong berada diwilayah di Desa Bambapuang kecamatan Anggeraja dengan menempuh jarak 18 km dari kota Enrekang dari arah utara menuju Tana Toraja atau sekitar 800 m diatas permukaan laut dan dapat ditempuh 20 menit perjalanan dari kota Enrekang atau 280 Km dari Kota Makassar
Sepanjang lereng gunung Buttu Kabobong terhampar Desa- desa yang sangat indah.
Gunung Buttu Kabobong berada diwilayah di Desa Bambapuang kecamatan Anggeraja dengan menempuh jarak 18 km dari kota Enrekang dari arah utara menuju Tana Toraja atau sekitar 800 m diatas permukaan laut dan dapat ditempuh 20 menit perjalanan dari kota Enrekang atau 280 Km dari Kota Makassar
Kawasan
Gunung Buttu Kabobong , menawarkan panorama dan pemandangan
pegunungan, bukit, dan lembah-lembah yang membuat tempat ini segar dan
sejuk. menyusuri sepanjang sungai ,melihat pemandangan dari
gunung-gunung dan sungai-sungai. dan menikmati matahari terbit muncul
dari sisi lain kemiringan Bambapuang (1157 meter) dan matahari terbenam.
Hutan diperkaya dengan flora dan fauna. Satwa Monyet dan Kerbau kerdil. Rusa . Anggrek dengan berbagai spesies
Hutan diperkaya dengan flora dan fauna. Satwa Monyet dan Kerbau kerdil. Rusa . Anggrek dengan berbagai spesies
Kuburan Batu Lemo
Kuburan Batu Lemo Tana Toraja dapat dilihat serambi tau-tau pada dinding batu terjal, menghadap kealam terbuka . Kuburan Batu Lemo Tana Toraja
Tau-tau Kuburan Batu Lemo Tana Toraja atau
patung kayu manusia kecil yang dianggap mewadahi spirit si mati terbuat
dari kayu atau bambu. Secara periodik pakaiannya dapat diganti melalui
upacara yang disebut Ma’nene (menghormat kepada orang tua). Lokasi Kuburan Batu Lemo Tana Toraja , Akses ke-kawasan Kuburan Batu Lemo Tana Toraja , tidak jauh dari Makale Ibu Kota Rantepao
Kuburan Bayi Kambira
Kuburan Bayi Kambira Tana Toraja - Kuburan bayi ini disebut Passiliran,
Lokasi Pekuburan Bayi ini di Kambira. Hanya Bayi yang meninggal sebelum
giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang di pohon Tarra‘. Bayi
bayai tersebut dianggap masih suci. Pilihan Pohon Tarra‘ sebagai
pekuburan karena pohon ini memiliki banyak getah, yang dianggap sebagai
pengganti air susu ibu. Dan mereka menganggap seakan akan bayi tersebut
dikembalikan ke rahim ibunya. Dan berharap, pengembalian bayi ini ke
rahim ibunya akan menyelamatkan bayi-bayi yang lahir kemudian. Pohon Tarra‘ yang menjadi pekuburan ini
memiliki diameter cukup besar, sekitar 80 – 100 cm sampai 300 cm. Dibuat
Lubang pada pohon untuk menguburkan bayi , yang kemudian ditutup dengan
ijuk pohon enau. Pemakaman ini hanya dilakukan oleh orang Toraja
pengikut Aluk Todolo (kepercayaan kepada leluhur). Pelaksanaan Upacara
secara sederhana. Dan Bayi yang dikuburkan begitu saja tanpa di bungkus,
ibarat bayi yang masih berada di rahim ibunya. Penempatan jenazah bayi di pohon ini,
sesuai dengan strata sosial masyarakat. Makin tinggi derajat sosial
keluarga itu maka makin tinggi letak bayi yang dikuburkan di batang
pohon tarra. Bayi yang meninggal dunia diletakkan sesuai arah tempat tinggal keluarga
yang berduka. .Setelah puluhan tahun, jenazah bayi itu akan menyatu
dengan pohon dan merupakan daya tarik untuk wisatawan
Kuburan londa Tana Toraja
Kuburan londa Tana Toraja adalah kuburan pada sisi batu karang terjal , salah satu sisi dari kuburan itu berada di ketinggian dari bukit mempunyai gua yang dalam dimana peti-peti mayat di atur dan di kelompokkan berdasarkan garis keluarga.
- Pemakaman Dalam Gua
Air Terjun Mata Buntu
Air Terjun Mata Buntu - Pahatan alam yang sempurna menciptakan Air Terjun Mata Buntu di
Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur yang menakjubkan. Airnya jernih dan
sejuk dari Pegunungan Verbeek melewati batu alam berelief
bertingkat-tingkat menimbulkan suara gemuruh.
Kabupaten Luwu Timur dianugerahi kekayaan alam tak ternilai harganya. Selain menyimpan kekayaan mineral bernilai ekonomi tinggi, juga memiliki pesona alam yang indah menawan seperti air terjun Mata Buntu.
Kabupaten Luwu Timur dianugerahi kekayaan alam tak ternilai harganya. Selain menyimpan kekayaan mineral bernilai ekonomi tinggi, juga memiliki pesona alam yang indah menawan seperti air terjun Mata Buntu.
Soppeng Kota Kalong
Soppeng Kota Kalong - Kota Soppeng disebut Kota Kalong Wattang Soppeng
dimana-mana ditemukan kalong atau kelelawar, Soppeng juga sebagai kota
wisata dapat ditemukan beberapa Obyek bersejarah (Villa Yuliana, Istana
Datu Soppeng, Makam Jera Lompoe) , Budaya (Rumah Adat Sao Mario, Pusat
Sutra Alam Tajuncu) , permandian alam (Air panas Lejja, Ompo, Citta).
Ciri khas Pusat Kota Soppeng yaitu terdengar bunyi gemuruh kalong-kalong/ kelelawar saat petang menjelang malam, beterbangan menutupi langit Kota Soppeng meninggalkan sarangnya di pepohonan tengah kota dan Pada subuh menjelang pagi, kalong-kalong itu pun kembali ke sarangnya dengan suaranya yang tetap ingar-bingar, seakan membangunkan warga sekitar untuk segera memulai aktivitasnya.
Ciri khas Pusat Kota Soppeng yaitu terdengar bunyi gemuruh kalong-kalong/ kelelawar saat petang menjelang malam, beterbangan menutupi langit Kota Soppeng meninggalkan sarangnya di pepohonan tengah kota dan Pada subuh menjelang pagi, kalong-kalong itu pun kembali ke sarangnya dengan suaranya yang tetap ingar-bingar, seakan membangunkan warga sekitar untuk segera memulai aktivitasnya.
Label:
Soppeng,
Soppeng Kota Kalong
Lokasi:
Soppeng, Indonesia
Pembuatan Perahu Pinisi
Pembuatan Perahu Pinisi -
Banyak tempat pembuatan perahu pinisi di wilayah sulawesi selatan ,
tetapi yang sangat terkenal berlokasi di Kabupaten Bulukumba yaitu pada
poros perjalan antara kota bulukumba ke pantai Tanjung Bira.Lamanya Pembuatan sebuah perahu yaitu sekitar 3 sampai dengan 6 bulan
kadang-kadang lebih lama , tergantung dari kesiapan bahan dan musim. Suku Bugis Makassar adalah salah satu
pewaris bangsa bahari. Banyak bukti yang menunjukkan kepiawaian mereka
menguasai laut dengan perahu layar. Perantauan mereka sudah terkenal
sejak beberapa abad lalu. Ditemukannya komunitas orang-orang Bugis
Makassar di beberapa kota di Indonesia merupakan bukti perantauan mereka
sejak dahulu.
Pantai Tanjung Bira
Pantai Tanjung Bira - merupakan pantai pasir putih yang cukup
terkenal di Sulawesi Selatan. Pantai ini termasuk pantai yang bersih,
tertata rapi, dan air lautnya jernih.
Pantai Tanjung Bira sangat indah dan memukau dengan pasir putihnya yang
lembut . Di lokasi ini baik untuk berenang, berjemur, diving dan
snorkling. dapat menyaksikan matahari terbit dan terbenam di satu posisi
yang sama, serta dapat menikmati keindahan dua pulau yang ada di depan
pantai ini, yaitu Pulau Liukang dan Pulau Kambing.
Tanjung
Bira terletak di daerah ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan,
tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. atau sekitar
40 km dari Kota Bulu Kumba, atau 200 km dari Kota Makassar. yang dapat
ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum dengan waktu perjalanan dari
Kota Makassar ke Tanjung Bira sekitar 3 atau 3,5 jam.
Kawasan wisata Pantai Tanjung Bira dilengkapi dengan berbagai fasilitas,
seperti restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel . Di tempat
ini juga terdapat persewaan perlengkapan diving dan snorkling .Bagi
pengunjung yang selesai berenang di pantai, disediakan kamar mandi umum
dan air tawar untuk membersihkan pasir dan air laut yang masih lengket
di badan. Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar pantai,
tersedia persewaan motor Di kawasan pantai juga terdapat pelabuhan
kapal ferry yang siap mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata selam
ke Pulau Selayar
Langganan:
Postingan (Atom)